kerja dengan laki-laki

oleh: ratri ninditya

di kantor, tim saya didominasi oleh laki-laki. ini bukan laki-laki yang senang bersolek, tapi yang sepenuhnya mengembrace maskulinitasnya. laki yang main call of duty di waktu istirahat dan ambil cuti buat naik gunung atau touring motor. laki yang bersiul lirih kalau perempuan lewat. laki-laki yang masih bergidik kalau dekat laki-laki homoseksual. di beberapa aspek mereka bisa masuk kategori laki neandhertal. walaupun tidak semua. dan tidak selalu.

saya tidak pernah terpikir bahwa hal ini akan jadi masalah, sampai suatu hari saya sadar bahwa saya sudah mulai mengubah cara bicara saya supaya mirip mereka. saya juga sadar kalau mereka suka bercanda kalau saya itu laki-laki, bukan perempuan. lalu saya sedih. haruskah saya jadi lelaki supaya bisa jadi bagian dari tim laki-laki? lalu tentunya karena saya doyan mengomentari isu-isu yang sedang terjadi (atau film, musik, apa pun lah), mereka menjuluki saya “si tukang kritik”, “si tukang komen”, “si yang tak pernah puas”.

belakangan lagi saya sadar mereka sering mentertawai saya nggak hanya di depan, tapi di belakang saya, dan kadang memancing reaksi tertentu dari saya yang mereka tertawakan bersama kemudian. gila deh. dan yang lebih sedih hal macam gini pasti sering banget terjadi sama banyak orang dan dianggap wajar.

ternyata di tahun 2014 yang gegap gempita teknologi ini di dalam dunia kerja yang didominasi lelaki seorang perempuan diharapkan berpikir dan bertindak persis seperti mereka, konform aja lah jangan macem-macem kalau tidak mau diolok-olok. agak dandan dikit dan obrolin topik “cewek” aja dengan cewek lainnya. diam saja dan jadi pasif selamanya.

selamat hari kartini!

*gambar diambil dari sini

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s